16 Feb 2019

Sirup Wedang Secang Yangti, Siap Bersaing dengan Minuman Masa Kini



Bermula dari hobi menikmati wedang secang, kemudian tercetuslah ide untuk membuat produk yang lebih praktis. Berbekal resep dari sang Ibu, Andrianto Soeristyo Soerahmad ini mengkreasikan bahan baku wedang secang yang terdiri dari kayu secang yang diserut, tangkai serai, dan jahe yang dimemarkan hanya menjadi formula berbentuk cairan berupa sirup.

Sehingga bagi yang ingin menikmatinya tidak perlu repot dan hanya menambahkan air. Ide tersebutpun berkembang, dan ia jadikan usaha hingga saat ini.

”Setiap ingin membuat wedang secang itu repot, belum lagi ketika sudah diseduh pasti ada ampasnya. Produk yang tersedia di pasaran juga kebanyakan tidak praktis, bahannya harus di keringkan dulu, kesannya ribet. Kalau mau disajikan dalam bentuk yang segar tapi ribet. Saya punya ide kenapa tidak dibuat masternya saja berbentuk cairan yang hanya diseduh pakai air dan bisa langsung di miunum, kan praktis,” ungkapnya.

Dari pengalamannya itulah, pria yang akrab disapa Andri ini membuat ramuan sirup wedang secang yang berbahan dasar dari secang dan jahe asli. Mungkin, bagi penikmat akan merasakan sensari rasa yang sedikit unik. Karena Andri menambahkan beberapa rempah lain sehingga rasanya nikmat dan pas.

”Dari November 2017 lalu itu saya mencoba membuat dan mengemasnya serta saya coba tawarkan ke tetangga dan teman-teman untuk mengicipi terlebih dahulu. Sirup wedang secang yang saya buat ini selain praktis juga bisa dihidangkan dingin maupun hangat. Cocok juga dicampur dengan teh, kopi maupun susu, rasanya lebih nikmat,” jelasnya.

Bermula Membuat Hanya 10 Botol per Hari

Pria asal Sidoarum, Godean ini memulai usaha yang ia beri nama Sirup Wedang Secang Istimewa Yangti ini dengan membuat 10 botol setiap harinya sebagai test pasar. Pemasaran dimulai dengan menawarkannya ke tetangga sekitar dan juga relasinya. Respon positif dari konsumen, membuat Andri semakin mantab melanjutkan usaha yang ia rintis mulai dari dapur rumahnya tersebut.

Alhamdulillah, meski masih skala kecil saat ini bisa produksi optimal 40 botol setiap harinya,” terang Andri ketika ditemui di sela-sela Expo UKM Istimewa 2019.

Dari 40 botol tersebut, Andri mencoba menawarkannya ke beberapa daerah sekitar DI Yogyakarta. Berbekal keilmuan pemasaran yang ia peroleh dari keikutsertaannya tergabung dalam anggota PLUT KUMKM dan Forkom Godean, Andri mulai memperluas pemasaran Sirup Wedang Secangnya.

Mengutamakan Kualitas Produksi

Sejak awal ingin merintis usaha Sirup Wedang Secang, Andri berupaya menemukan formula yang pas dan tahapan produksi yang memenuhi standar. Diantaranya yaiu, tentang kualitas produksi yang distabilkan.

Baginya kualitas adalah hal utama dari suatu produk apalagi yang dikonsumsi. Ia pun melakukan uji resep hingga tiga bulan lamanya. Tahap selanjutnya, yaitu kemasan yang akhirnya ia memutuskan menggunakan botol plastik yang berkualitas.

”Kemudian memikirkan kemasan dan merk. Kemasan label hingga saat sedang pengembangan. Karena juga tengah merencanakan kemasan premiumnya,” katanya.

Sirup Wedang Secang Istimewa Yangti yang dibanderol harga Rp 15 ribu – Rp 17 ribu per botolnya ini, sangat menerapkan Standart Operating Prosedure (SOP) produksi, agar kualitas senantiasa terjaga. Jika sudah kontinyu Ia yakin kuantitas akan mengikuti. Sirup Wedang Secang Istimewa Yangti berani menjamin berkualitas premium, dan hanya tahan tiga bulan di suhu ruang dan enam bulan jika disimpan di lemari pendingin.

”Kelebihan produk kami tanpa adanya bahan tambahan pangan. Kami tidak menggunakan pewarna, pengawet, dan perasa. Jadi aman dikonsumsi anak-anak hingga orang tua. Selain itu juga keunggulan produk kami bersih, tidak ada ampasnya, menggunakan gula asli. Jika ada yang tidak puas, kami menggransi dengan mengganti yang baru,” terangnya.

Beruntung Tergabung di PLUT dan Forkom Godean

Andri mengaku, memiliki rasa keingintahuan yang lebih. Terlebih sebagai usaha pemula, yang masih terbatas keilmuannya Andri pun mencari wadahnya. Ia pun mulai mencari informasi ke DinasKoperasi dan UKM dan datang ke PLUT mendaftarkan diri sebagai anggota. Dari PLUT KUMKM DIY, Ia pun diarahkan juga agar tergabung dalam Forum Komunikasi Godean. Yang menjadi wadah para pengusaha tingkat kecamatan.

”Sangat membantu sekali, kami para UKM apalagi yang sedang merintis. Karena dibekali ilmu tentang membangun, mengelola, hingga pemasaran. Dan dengan tergabung di Forkom Godean, jadi mendapat kemudahan mengurus IUMK, dan enam bulan selanjutnya mendapat izin edarnya berupa P-IRT. Ke depan ini dari pihak Forkom dan PLUT rencananya akan membantu dalam pengurusan HAKI dan Sertifikasi Halal,” ujarnya senang.

Dengan tergabung di PLUT KUMKMDIY dan Forkom Godean, Andri merasa dibimbing, terus disemangati antar anggota dan pengusaha. Sehingga tercipta rasa optimistis untuk jalan terus mengembangkan usahanya.

”Tak hanya itu, dari sana pula saya mendapat informasi tentang pameran dan bazar seperti sekarang ini yang saya ikuti,” akunya.

Siap Bersaing dengan Minuman Masa Kini

Diakuinya, setelah usahanya memiliki legalitas yang jelas ia pun mendapat kemudahan-kemudahan dalam melakukan pemasaran yang lebih luas. Selain itu, Andri merasa lebih percaya diri, ketika harus bersaing dengan deretan produk minuman masa kini yang jumlah dan variannya sangat beragam.

”Sirup Wedang Istimewa Yangti sudah jadi menu di beberapa rumah makan. Saya juga menitipkan di beberapa toko oleh-oleh,” ujarnya.

Ketika ditanya perihal ‘Jogja surganya kuliner’, Andri mengungkapkan tagline tersebut memang cocok untuk Yogyakarta. Ia melihat dari beberapa rekannya sesama pengusaha dari luar kota Yogya merasa kesulitan produknya masuk di wilayah Yogyakarta. Karena harus bersaing sekian ribu produk, baik yang berasal dari lokal maupun luar Yogyakarta.

”Harus siap berkompetisi, karena untuk masuk ke pasar Jogja itu effortnya luar biasa. Beberapa teman yang ingin memasukan produknya ke Jogja itu effortnya beda dari tempat lain. Mungkin karena saking banyaknya produk yang masuk ke Jogja,” ungkapnya.

Selama ini, tidak ada kendala berarti yang ditemui Andri dalam mengelola usahanya. Hanya saja ia mengaku untuk bahan baku jahe harganya belum stabil karena tergantung musim. Meski begitu, Andri optimistis produknya bisa bersaing dengan ragamnya minuman yang bermunculan saat ini.

”Saya berharap, Sirup Wedang Secang Istimewa Yangti ini bisa go nasional bahkan internasional. Menjadi hidangan minuman yang Priority Class seperti di maskapai penerbangan, kereta api dan sebagainya,” harapnya.

Ayah dua anak ini menambahkan, adanya kegiatan Expo UKM Istimewa 2019 yang diselenggarakan Dinas Koperasi dan UKM DIY ini sangat membantu para UKM untuk memperkenalkan produknya. Namun, ia berharap ke depannya acara ini jika diadakan lagi agar lebih tertata, dan mempersiapkan para UKM binaan yang semakin kreatif, inovatif, dan siap berdaya saing.

”Yang saya rasakan, mungkin kurangnya publikasi dan bertumpuk dengan kegiatan lain. Publikasi terkesan mendadak jadi konsentrasinya kurang. Lokasi sudah oke karena mudah diakses, namun waktunya sedikit kurang pas. Mungkin akan lebih ramai ketika saat liburan,” pungkasnya. (Reporter: titis ayu w)

1 komentar:

  1. Inspiratif sekali ini kak. Bisa jadi motivasi untuk membuat produk ukm serupa. Sepertinya memang Jogja lagi gencar-gencarnya mengembangkan produk ukm.

    BalasHapus