Sang rindu tanpa jeda
yang menjelma dalam
untaian kata
Karena ia tak lagi
mampu menahan renjana dalam dada
Bahkan sang bayu pun
tak cukup membantu
sekedar menggiring
langkah kecil untuk bertemu
Hatilah tempat dimana
bersemayam sang rindu
yang awalnya mampu
mengolah tiap usikannya yang bising
menjadi sebuah aduan
syair
Terlalu bebal sudah
sang rindu
Hingga tak lagi cukup
terpuaskan
dengan cacian yang
tergores pada dinding bisu
yang bisa dengan
sepuasnya dicaci dan dimaki
oleh umpatan sang akal
yang sudah mulai bosan
Jkt, 17 Agust 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar